Menurut Tim Ferriss, Definisi kaya sebaiknya ditinjau ulang dan diartikan bukan sekedar punya uang buanyak sekali, tetapi punya uang banyak karena alasan-alasan yang spesifik dan impian-impian yang terdefinisikan dengan jelas agar keinginan itu bisa dilaksanakan sesegera mungkin. Juga bukan untuk mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya dahulu dan menunda impian-impian yang mestinya sudah bisa dilaksanakan. Karena tidak punya waktulah, takut kehilangan pelangganlah dan sebagainya. Diingatkan bahwa bekerja bukan demi kerja itu sendiri. Orang kaya seharusnya paling bisa menikmati hidup dan bahagia. Sayang sekali ada saja orang kaya yang sama sekali tidak bahagia.
Dia juga menganggap penghasilan relatif lebih penting daripada penghasilan absolut. Misalnya anda bekerja dengan penghasilan Rp.10.000.000,- sebulan (22 hari @ 8 jam), sedangkan pasangan anda menghasilkan Rp.7.000.000,- sebulan dari pekerjaan wiraswastanya, maka penghasilan relatif anda belum tentu lebih besar. Misalnya saja kalau pasangan anda bekerja dalam sebulan itu hanya 10 hari @ 4 jam, berarti dalam waktu 40 jam kerja dia menghasilkan Rp.7.000.000,- Sedangkan anda dalam 176 jam kerja menghasilkan Rp.10.000.000,- Maka relatif per jamnya, penghasilan pasangan anda lebih besar.
Hitungan di atas hanya contoh, karena Tim Ferris dalam bukunya menyebut angka penghasilan jutaan rupiah per satu jam kerjanya. Dan sudah tentu penghasilan relatif tiap orang harus mencapai jumlah minimal yang diperlukan untuk mengaktualisasi sasaran-sasarannya hingga bisa melaksanankan impian-impiannya pada jam bebasnya yang banyak itu, karena jam kerjanya cuma sedikit sekali.
Hal lain yang dianjurkan adalah seperti apa yang dikutip dari George Bernard Shaw:
Orang yang masuk akal akan menyesuaikan dirinya terhadap dunia; orang yang tidak masuk akal terus berusaha menyesuaikan dunia terhadap dirinya. Maka, segala kemajuan tergantung pada orang yang tidak masuk akal.
Maka lakukanlah 'dreamlining' atau menghidupkan impian yang tidak masuk akal (tidak realistis). Disebut demikian karena menetapkan batas waktu pencapaian pada apa yang dianggap oleh sebagian besar orang sebagai sekedar impian saja dan dianggap sulit dijadikan kenyataan. Dan prosesnya sebagai berikut :
Dan apa yang dimaksud efektif? Adalah mengerjakan hal-hal yang mendekatkan anda pada sasaran-sasaran anda. Effisien artinya melaksanakan tugas tertentu (entah penting atau tidak) dengan cara yang seekonomis mungkin. Effisien tanpa memusingkan keefektifan adalah kecendrungan umum. Dan biasanya tindakan yang membuat takut atau yang membuat tidak nyaman untuk kita laksanakan, ternyata adalah hal penting yang justru harus dilaksanakan untuk mendekatkan pada sasaran-sasaran.
Akhirnya, sepertinya definisi kaya lebih dikaitkan pada kebahagiaan (yang dinyatakan lebih jelas sebagai 'perasaan asyik' yang positif dalam melakukan sesuatu) untuk mensegerakan pelaksanaan impian-impian kita. Tidak perlu menunggu kekayaan menggunung dulu dan menunda impian yang seharusnya sudah bisa dilaksanakan saat ini. Atau keburu tua karena terperangkap kerja dan diperbudak mengumpulkan uang. Padahal seharusnya uanglah yang diperbudak untuk mendukung agar impian-impian yang membahagiakan dapat terlaksana susul menyusul.
JUDUL: THE BEAUTY IN MONDRIAN, OLEH: ANANDA DIMITRI. ACRYLIC DIATAS CANVAS. 50 x 50 (1995).
JUDUL: SI HITAM MENYEBRANG, OLEH: ANANDA DIMITRI, ACRYLIC DI ATAS CANVAS. 50 x 50. (1994).
Dia juga menganggap penghasilan relatif lebih penting daripada penghasilan absolut. Misalnya anda bekerja dengan penghasilan Rp.10.000.000,- sebulan (22 hari @ 8 jam), sedangkan pasangan anda menghasilkan Rp.7.000.000,- sebulan dari pekerjaan wiraswastanya, maka penghasilan relatif anda belum tentu lebih besar. Misalnya saja kalau pasangan anda bekerja dalam sebulan itu hanya 10 hari @ 4 jam, berarti dalam waktu 40 jam kerja dia menghasilkan Rp.7.000.000,- Sedangkan anda dalam 176 jam kerja menghasilkan Rp.10.000.000,- Maka relatif per jamnya, penghasilan pasangan anda lebih besar.
Hitungan di atas hanya contoh, karena Tim Ferris dalam bukunya menyebut angka penghasilan jutaan rupiah per satu jam kerjanya. Dan sudah tentu penghasilan relatif tiap orang harus mencapai jumlah minimal yang diperlukan untuk mengaktualisasi sasaran-sasarannya hingga bisa melaksanankan impian-impiannya pada jam bebasnya yang banyak itu, karena jam kerjanya cuma sedikit sekali.
Hal lain yang dianjurkan adalah seperti apa yang dikutip dari George Bernard Shaw:
Orang yang masuk akal akan menyesuaikan dirinya terhadap dunia; orang yang tidak masuk akal terus berusaha menyesuaikan dunia terhadap dirinya. Maka, segala kemajuan tergantung pada orang yang tidak masuk akal.
Maka lakukanlah 'dreamlining' atau menghidupkan impian yang tidak masuk akal (tidak realistis). Disebut demikian karena menetapkan batas waktu pencapaian pada apa yang dianggap oleh sebagian besar orang sebagai sekedar impian saja dan dianggap sulit dijadikan kenyataan. Dan prosesnya sebagai berikut :
- Sasaran-sasarannya bergeser dari yang cuma keinginan-keinginan, menjadi ke langkah-langkah yang terdefinisikan jelas.
- Sasarannya harus tidak realistis agar efektif.
- Kehidupan ini terlalu singkat untuk berjiwa kerdil (Benyamin Disraeli)

Dan apa yang dimaksud efektif? Adalah mengerjakan hal-hal yang mendekatkan anda pada sasaran-sasaran anda. Effisien artinya melaksanakan tugas tertentu (entah penting atau tidak) dengan cara yang seekonomis mungkin. Effisien tanpa memusingkan keefektifan adalah kecendrungan umum. Dan biasanya tindakan yang membuat takut atau yang membuat tidak nyaman untuk kita laksanakan, ternyata adalah hal penting yang justru harus dilaksanakan untuk mendekatkan pada sasaran-sasaran.
Akhirnya, sepertinya definisi kaya lebih dikaitkan pada kebahagiaan (yang dinyatakan lebih jelas sebagai 'perasaan asyik' yang positif dalam melakukan sesuatu) untuk mensegerakan pelaksanaan impian-impian kita. Tidak perlu menunggu kekayaan menggunung dulu dan menunda impian yang seharusnya sudah bisa dilaksanakan saat ini. Atau keburu tua karena terperangkap kerja dan diperbudak mengumpulkan uang. Padahal seharusnya uanglah yang diperbudak untuk mendukung agar impian-impian yang membahagiakan dapat terlaksana susul menyusul.JUDUL: THE BEAUTY IN MONDRIAN, OLEH: ANANDA DIMITRI. ACRYLIC DIATAS CANVAS. 50 x 50 (1995).
JUDUL: SI HITAM MENYEBRANG, OLEH: ANANDA DIMITRI, ACRYLIC DI ATAS CANVAS. 50 x 50. (1994).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar