12 Maret 2009

BIKIN MIMPI JADI KENYATAAN



Dalam buku yang ditulis Wallace D. Wattles yang berjudul The Science of Getting Rich, menekankan bahwa segala sesuatu yang dicapai seseorang di dunia ini, di alam kehidupan nyata ini, bermula dari titik awal kerja rekayasa di alam pikiran yang letaknya di alam abstrak (alam niskala). Alam pikiran manusia ini jika ditarik diperluas akan merupakan bagian dari suatu Substansi Berpikir alam semesta. Jadi diyakini ada 'Substansi Berpikir' di mana segala sesuatunya berasal, dan dalam wujud yang asli substansi itu merembes, mengisi dan memenuhi ruang- ruang alam semesta. (Energi kecerdasan Yang Maha Kuasa)

Sebuah pemikiran dari seorang manusia yang dipancarkan ke dalam substansi ini akan mampu menghasilkan
wujud phisik dari citra yang tergambar dalam pikiran tsb. Seseorang dapat mewujudkan sesuatu dari pemikirannya dan dengan mengaitkan pemikiran itu pada Tuhan, akan dapat menyebabkan sesuatu yang dipikirkannya terwujud.

Supaya bisa melakukan ini orang harus beralih dari pikiran kompetitif kepada pikiran kreatif. Dia harus menbentuk sebuah gambaran mental yang jelas atas sesuatu yang diinginkannya dan menggemgam gambaran itu di pikirannya dengan kepastian TUJUAN untuk mendapatkan apa yang diinginkannya dan punya KEPERCAYAN yang tak tergoyahkan bahwa dia akan mendapatkannya. Sangat perlu membentengi pikirannya terhadap segala hal yang mungkin menggoyahkan tujuannya, menyuramkan visinya, dan memadamkan kepercayaannya.

Tetapi kita harus bertindak di JALAN YG TEPAT (Efektif & Efisien selaras dengan alam semesta) agar apa yang digambarkan dalam pikiran dapat menjelma menjadi wujud nyata. Kita harus bertindak SEKARANG. Kita tidak bisa bertindak di masa lalu. Dalam visi mental kita, kita harus tegas posisikan, bahwa kita terpisah dari masa lalu. Tidak juga untuk bertindak di masa depan, karena masa depan belum tiba. Kita tidak perlu melakukan pekerjaan esok atau minggu depan pada hari ini. Saat ini kita hanya perlu mengerjakan apa yang harus dikerjakan saat ini. Bukan soal berapa banyak yang dikerjakan, tetapi seberapa efektif & efisien tiap tindakan atau pelaksanaan 'pekerjaan rumah' kita. Agar tindakan bisa dilakukan dengan kemauan yang kuat, dapat dilakukan dengan cara meresapkan visi kita saat mengerjakan.

Jika kita lalai dan gagal mengerjakan hal hal kecil yang seharusnya dikerjakan saat sekarang ini, mungkin nanti harus dibayar dengan sebuah penantian yang teramat panjang. Atau konsekuensinya lebih buruk dari yang dibayangkan.

Dengan mengikuti JALAN yang TEPAT (berlandaskan sifat-sifat alam semesta), sesungguhnya kita sedang menuju pada proses pertumbuhan terus menerus. Dan kita pun memberikan pertumbuhan pada siapa saja yang bekerja sama dengan kita. Ingatlah saat kita mulai tergesa- gesa, sebenarnya kita berhenti jadi kreator dan sebaliknya menjadi seorang kompetitor, berarti Anda kembali terlempar pada cara- cara lama. Sebagai kreator kita mampu memberikan lebih banyak 'nilai guna' pada orang lain dibanding 'nilai tunai' (gajih, fee atau laba) yang dia berikan pada anda. Usahakanlah hal ini terjadi dalam tiap transaksi.

Satu hal yang bisa kita kendalikan sepenuhnya, dan kita punya kontrol mutlak, hanya atas pemikiran kita. Kalau anda harus sembrono dengan milik anda, biarlah itu yang ada hubungannya dengan benda- benda duniawi. PIKIRAN anda adalah kekayaan spiritual anda. Jangan sampai teracun dengan saran negatif yang melemahkan tujuan. Pikiran bisa membuat terwujudnya ke alam duniawi ini apa saja yang terkandung dalam pikiran.

Pengendalian pikiran merupakan hasil disiplin, jadi kita harus mengontrol pikiran. Atau pikiran anda yang akan mengotrol anda. Tidak ada kompromi setengah- setengah. Yg paling praktis dari semua methode mengontrol pikiran adalah kebiasaan mengusahakan agar pikiran tetap sibuk dengan tujuan positif yang pasti, yang didukung oleh rencana yang pasti pula.

TAMBAHAN BUKU LAIN:
Kehidupan tidak boleh tanpa memiliki tujuan, dan tanpa tujuan, kehidupan tidak memiliki makna. Tragedi terbesar bukankah kematian, melainkan kehidupan yang tanpa tujuan.

Dalam mencapai Tujuan hidup, anda menetapkan apa yang harus dikerjakan dan apa yang tidak anda kerjakan. Itu jadi patokan evaluasi, yang menyimpulkan mana kegiatan penting dan yang tidak. Sebab kalau tidak diwaspadai, bisa- bisa Anda terlarut terlalu banyak mengerjakan pekerjaan sepele yang bukan prioritas.

Fokuslah, berhentilah mencoba lakukan segala hal. Bahkan bila perlu kurangi kegiatan- kegiatan yang 'baik' dan hanya lakukan kegiatan yang penting. Jangan kacaukan antara aktifitas (tak jelas apa yang dikerjakan, hanya mementingkan berkegiatan) dengan produktivitas (aktifitas yang menghasilkan sesuatu sesuai tujuan).
Kehidupan yang memiliki tujuan membawa kita pada gaya kehidupan yang lebih simpel dan jadwal kegiatan yang lebih terkendali.

Judul: Pulau Totem Batu. Oleh: Ananda Dimitri. Acrylic di atas kain drill abu-abu
Judul: Legenda Cakra. Oleh: Ananda Dimitri. Acrilic di atas plywood.

Tidak ada komentar: