30 Oktober 2008

TUJUH CAKRA TUBUH

(Ananda Dimitri, Denkayu) Kali ini saya sampaikan apa yang diulas dan saya baca dalam beberapa buku tentang letak titik Cakra pada tubuh manusia. Di samping itu ada ulasan mengenai sebelas pintu atau lubang pada tubuh kita.

Pada judul saya cantumkan tujuh cakra. Itu secara umum. Ada juga yang berpendapat bahwa tiap titik akupuntur merupakan titik cakra juga. Dan susunan cakra ini akan bertambah banyak lagi karena ada yang menganggap bahwa persilangan dari tiap titik akupuntur yang saling dihubungkan akan menjadi titik cakra lagi. Itu semuanya masih terletak pada tubuh. Dan ini ada lagi, cakra yang letaknya di luar tubuh. Katanya ada dua cakra lagi di atas cakra ubun-ubun. Mana yang akan Anda
setujui, mungkin tergantung pada 'Methode Meditasi' yang Anda ikuti.

Susunan Cakra yang paling diterima secara umum sbb.:
1. Cakra Mahkota/ Sahasra Cakra di ubun-ubun.
2. Cakra Ajna/ Cakra Guru letaknya di dahi.
3. Visuda Cakra letaknya di tengah-tengah leher.
4. Anahata Cakra letaknya di tengah-tengah dada.
5. Manipura Cakra letaknya di pusar.
6. Svadistana Cakra, kira-kira 5 cm di bawah pusar.
7. Muladara Cakra/ Dasar, antara anus dan kemaluan.

Di antara ketujuh cakra itu, manakah yang paling penting? Mungkin, masing-masing punya peran sendiri sesuai tahapan dari tingkat meditasi yang telah dicapai masing-masing individu. Atau kembali tergantung methode yang dipakai latihan, cakra mana yang paling efektif bekerja untuk meningkatkan diri. Kalau di China, beberapa methode meditasi di sana menganggap Svadistana Cakra yang paling penting. Karena disinilah katanya satu-satunya ladang untuk menumbuhkan prana/ energi. (Diistilahkan dengan energi, karena merupakan pendekatan paling mudah untuk menjelaskannya, sebab sulit dijelaskan dengan kata-kata apa bentuk pastinya dan banyak istilah yang berbeda untuknya).

Segitu dulu tentang cakra. Lanjut mengenai sebelas pintu pada tubuh. Itu ternyata sederhana saja, ada dua mata, dua telinga, dua lubang hidung, satu mulut, anus dan kemaluan. Nah, itu sudah sembilan pintu. Mana yang dua lagi? Yang satu adalah pusar yang mempunyai fungsi menakjubkan. Melalui pusar kita memulai hidup, mengambil makanan dari ibu kita, sampai pada kelahiran. Kemudian pintu kesepuluh ini ditutup, tidak pernah dibuka lagi.

Mana pintu yang kesebelas? Menurut Eknath Easwaran dalam buku Dialogue with Death, pintu itu adalah rekahan tulang di ubun-ubun (saggital). Dan pintu gerbang kesebelas hanya terbuka apabila orang, entah laki-laki atau perempuan, yang telah mencapai kesadaran Diri Sejati meninggalkan tubuhnya. Menurut Hindu, barang siapa telah mencapai pengendalian yang penuh terhadap kesadaran, akan mampu mengumpulkan semua prana mereka bersama-sama ketika kematian mendekat dan keluar dari pintu kesebelas, dan tubuh menjadi mati, sebagaimana seharusnya, dengan suatu tindakan berdasarkan kehendak. Jalan keluar rahasia ini disediakan bagi kita semua untuk digunakan, akan tetapi hanya sedikit orang yang mengetahui untuk apa gerbang kesebelas ini dan bagaimana menemukan penggunaannya.

Pintu-pintu tubuh ini sebaiknya dikendalikan dengan baik penggunaannya. Telinga misalnya, sebagai salah satu pintu dapat berfungsi sebagai celah masuk atau celah keluar. Telinga pada saat senang mendengarkan gosip atau fitnah, maka akan merupakan jalan tempat keluarnya prana kita secara boros. Dan saat mendengarkan nada-nada pujaan bagi Tuhan, akan berfungsi bagi masuknya prana/ energi dari alam semesta. Demikian pula mata, ketika melihat sesuatu yang suci atau sesuatu yang sebaliknya.

Hal lebih dalam lagi tentang cakra tubuh dan pintu tubuh, tidaklah saya ketahui. Saya hanya membacanya dan menulis kembali dengan harapan ada gunanya untuk Anda ketahui. Dalam hal pengetahuan yang mistis begini, saya hanya seperti seekor burung Beo yang sudah pandai berbunyi 'selamat pagi... selamat pagi...' tapi sama sekali tidak mengerti apa artinya kata itu. Karena baik siang hari mau pun malam, si Beo tetap bilang 'selamat pagi... selamat pagi...

Tugas Sketsa saat mahasiswa : Bale Kulkul, rapido di atas kalkir ukuran folio (1977). (atas)
The creatures, oleh: Ananda Dimitri, tinta cina + pencil warna diatas kertas kasar folio. (1998).(bawah)

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Bravoo..!!!
saya harus banyak belajar dari tuaji..
Untuk bisa menemukan dan mengendalikan pintu tang ke sebelas..

hawkeye22 mengatakan...

"kesadaran Diri Sejati" itu sama halnya dengan jati diri,gk?
mohon petunjuknya..
saat ini saya lagi bimbang,
beberapa kemampuan seolah-olah hilang,
kira2 kenapa,yach?
daya asumsi berkurang,
jd temperamen,
terkadang bicara gagu,
akibatnya pekerjaan saya jadi kurang memuaskan dan komunikasi berkurang krn takut,
saya cukup tau apa yang hilang tapi tidak tau apa penyebabnya..
mohon petunjuknya..

Anonim mengatakan...

Sekedar pengetahuan saja buat teman teman..
Cakra mahkota bisa dilatih dengan mendekatkan diri kepada tuhan dan meninggalkan sifat keduniawian..
Yaitu bisa dengan cara meninggalkan foya2,nonton tv,mendengarkan lagu,bergosip,berpacaran,menatap wanita dengan penuh syahwat dll..
Bisa dengan menumbuhkan kepasrahan lepada tuhan,beribadah dengan menghadirkan ruh atau penghayatan dalam beribadah dll...
Ciri cakra mahkota yg sudah terbuka,yaitu ada denyutan pada daerah ubun2..

Unknown mengatakan...

Kurang aqua om